Senin, Januari 25, 2010

Howto Install Opera on Ubuntu 9.10 Karmic Koala

This the easiest way to install latest version of Opera browser to Ubuntu 9.10 Karmic Koala.

First of all make sure you have latest update of your Ubuntu.

Now, download Opera package from http://www.opera.com/browser/download/

Then, using Terminal, install libqt3-mt package using command "sudo apt-get install libqt3-mt"

Install Opera using command "sudo dpkg -i opera_10.10.4742.gcc4.qt3_i386.deb"

And your Opera browser ready to rock and roll!

NOTE: opera_10.10.4742.gcc4.qt3_i386.deb maybe different with your version.

Rabu, Desember 23, 2009

Download File Rapidshare ke Linux Server Menggunakan Wget

Abstrak

Tutorial ini berguna untuk mendownload atau memindahkan file yang ada di Rapidshare.com ke server Linux kita dengan menggunakan tool wget.

Yang Dibutuhkan

1. Rapidshare Premium Account (Gratisan gak bisa jalan bung)
2. Aktifkan pengaturan Direct Download. Pengaturan ini dapat anda temui ketika login ke Premium Zone Login. Ini harus dilakukan!
3. Server Linux lokasi luar negeri (Bisa VPS ato Dedicated, harus di luar negeri karena koneksi server yang diletakkan di IIX kecepatan download mentok paling 512 Kbps, kalo lokasi luar negeri kecepatan koneksi tergantung dari network server dan datacenternya; bisa 10 Mbps, 100 Mbps ato 1 Gbps). Nyari server luar negeri murah bisa di Webhostingtalk. Saya sendiri waktu ujicoba menggunakan VPS dgn RAM 768 MB, HD 20 GB, port 100 Mbps harganya cuma $2.75!! Mantaph kan? :)
4. Wget sudah terinstall. Gunakan perintah "yum install wget" untuk linux berbasis RedHat, atau "sudo apt-get wget" untuk linux Debian.

Langkah-langkah

Pertama-tama kita buat folder untuk menyimpan cookies.

mkdir /.cookies

Command diatas akan membuat folder .cookies di root.
Kemudian ketikkan perintah:

touch /.cookies/rapidshare

Kemudian ketikkan perintah:

wget --save-cookies /.cookies/rapidshare --post-data "login=USERNAME&password=PASSWORD" -O - https://ssl.rapidshare.com/cgi-bin/premiumzone.cgi > /dev/null

Ganti USERNAME & PASSWORD dengan username dan password rapidshare premium account anda.

Ok, sekarang anda siap mendownload file dari Rapidshare. Gunakan perintah berikut:

wget -c --load-cookies /.cookies/rapidshare URL-RAPIDSHARE

Ganti URL-RAPIDSHARE dengan url file yang ingin anda download.

TUTORIAL INI SUDAH SAYA TEST SENDIRI DAN SUKSES. JIKA ANDA MENEMUKAN KENDALA, SILAHKAN ISI KOMENTAR DIBAWAH, SAYA AKAN COBA MENJAWABNYA.

Semoga bermanfaaat bagi anda.

Sabtu, September 26, 2009

Rotasi Log FIle Squid Secara Otomatis

Gunakan perintah
crontab -e


dan masukkan value ini:
0 0 * * * /usr/sbin/squid -k rotate &> /dev/null

Minggu, Februari 01, 2009

Hasil Test Web Compression Server

Berikut adalah hasil web compression server buatan saya sendiri yang sekarang saya gunakan untuk warnet saya. Server ini tidak akan mempercepat download, hanya browsing saja, makanya saya tidak melakukan test di Speedtest.net.

Server ini bekerja dengan melakukan kompresi pada file html, css, javascript, gambar jpeg dan gif, pdf, doc, dan data teks lainnya. Hasil kompresinya bisa mencapai 80%! Dengan dikompresnya file-file diatas menjadi lebih kecil, maka diharapkan kecepatan loading bias lebih cepat.

Test menggunakan tool dari Toast.net dengan pengaturan tipe testnya menggunakan Shuttle + Text (755 Kbytes). Silahkan anda bandingkan dengan kecepatan internet anda sekarang.

1&1 Server









HostRocket Server












GoDaddy Server











FastHosts Server









EarthLink Server









ADDR Server











SCSnet Server










PowWeb Server











Microsoft Live Server











LunarPages Server











ISCG Server










Yocolo Server









Yahoo Server











Xenial Technologies Server











Toast.net (CA) Server

Senin, Januari 26, 2009

Cara Instal dan Optimasi Squid Proxy Server

Sebenarnya sudah lama ingin menulis tutorial ini, yaa...untuk bahan catatan pribadi jika saya harus install ulang/baru squid proxy warnet saya.

Mungkin sebagaian dari anda sudah tahu bagaimana menginstall squid, tetapi belum melakukan optimasi agar squid berjalan lebih kencang. Berikut adalah tutorial saya, yang mana sudah pernah saya uji coba dan sukses. FYI, tutorial ini adalah penggabungan tutorial yang ada di blog Ghozali, Last.FM, Squid Wiki dan dari buku Squid: The Definitive Guide.

PERSIAPAN

Hardware
Untuk hardware proxy server saya kali ini menggunakan Prosesor Intel Celeron 430 (Coppermine) 1.80Ghz dengan 2 buah hardisk 80 GB SATA Seagate 7200 RPM & memori Vgen 1.5 GB DDR2. Mengapa 2 hardisk? Performa read/write Squid akan lebih optimal jika direktori cache diletakkan di hardisk terpisah. Peletakkan direktori cache di partisi yang berada dalam satu hardisk dengan system, tidak akan meningkatkan performa Squid, begitu juga dengan teknik RAID. Jika anda memiliki dana lebih, ada baiknya jika anda menggunakan beberapa hardisk untuk penyimpanan cache squid. Tidak perlu berkapasitas besar, yang penting memiliki kemampuan read/write yang baik, misalnya hardisk jenis SCSI, SAS dan sebagainya.

Untuk memori, sebenarnya squid tidak memerlukan kapasitas yang besar, dengan 512 MB sudah cukup untuk menjalankannya. Tetapi dalam kasus proxy warnet saya, saya ingin agar kemampuan penyimpanan cache di memori bisa lebih besar, sehingga diharapkan squid bisa menghadirkan TCP_MEM_HIT lebih banyak.

Software
Squid terlahir atau tercipta hanya untuk Linux seorang :P. Jadi, jangan sekali-kali pernah berpikir dan berusaha menjalankan Squid di mesin Mikocok (baca: microsoft), baik itu seri Desktop maupun Server. Gak nyambung bro!

Squid dapat berjalan sangat baik di hampir semua distro Linux. Saya sendiri pada waktu uji coba menggunakan Ubuntu Server 8.10 32-bit. Walaupun anda memiliki komputer yang bisa menjalankan aplikasi 64-bit, disarankan untuk Squid tetap menggunakan OS 32-bit, karena Squid belum sepenuhnya teruji di mesin 64-bit.

Untuk meningkatkan performa baca/tulis, disarankan hardisk yang akan anda gunakan untuk menyimpan cache menggunakan format ReiserFS. Karena, RaiserFS memiliki kemampuan baca/tulis yang lebih baik untuk file-file ukuran kecil ketimbang format ext3.

Pada saat ujicoba, saya menggunakan Squid versi 2.7STABLE5. Untuk list versi lain yang tersedia, silahkan kunjungi halaman ini.

INSTALASI
Disini saya tidak akan menerangkan bagaimana cara menginstal Ubuntu Server 8.10 atau distro Linux lainnya ke komputer yang akan anda gunakan untuk proxy server. Tetapi jika anda membutuhkan tutorialnya, silahkan baca di HowToForge.

Membuat Partisi Format ReiserFS
Setelah Server Ubuntu anda siap, ikuti langkah-langkah instalasi berikut. Yang pertama kita akan membuat hardisk kedua (tempat direktori cache) memiliki format ReiserFS. Distro Debian sudah mendukung format ReiserFS, jika anda menggunakan CentOS anda harus mengaktifkan centosplus repo dengan men-setting enable=1 pada /etc/yum.repos.d/CentOS-Base.repo kemudian jalankan perintah yum install reiserfs-utils

Jika anda menggunakan Ubuntu seperti saya, anda tidak perlu melakukan setting apapun, karena Ubuntu sudah mendukung format ReiserFS. Yang perlu anda lakukan adalah menjalankan perintah

mkfs.reiserfs /dev/sdXX

Dimana XX adalah partisi dimana yang akan anda gunakan untuk menyimpan cache. (Untuk melihat list hardisk, gunakan perintah sudo fdisk -l.
Pada kasus saya,

mkfs.reiserfs /dev/sdb1

Kemudian tambahkan partisi anda ini ke /etc/fstab

/dev/sdb1 /var/spool/squid reiserfs defaults,notail,noatime 1 2

/var/spool/squid adalah direktori penyimpanan cache.

Compile Squid
Langkah kedua adalah melakukan compile source squid. Download source-nya dengan perintah

sudo wget http://www.squid-cache.org/Versions/v2/2.7/squid-2.7.STABLE5.tar.gz

setelah itu ekstrak dengan perintah

sudo tar -zxvf squid-2.7.STABLE5.tar.gz

kemudian kita masuk ke direktori source squid

cd squid-2.7.STABLE5

Sebelum kita mulai meng-compile, pastikan gcc atau g++ sudah terinstal.

Untuk memulai proses compile, ketikkan perintah


CHOST="i686-pc-linux-gnu" \
CFLAGS="-march=pentium4 -O2 -pipe -fomit-frame-pointer" \
./configure \
-prefix=/usr \
-enable-async-io \
-enable-useragent-log \
-enable-snmp \
-enable-cache-digests \
-enable-follow-x-forwarded-for \
-enable-storeio="aufs" \
-enable-removal-policies="heap,lru" \
-with-maxfd=16384 \
-enable-delay-pools \
-enable-poll \
-disable-ident-lookups \
-enable-truncate \
-exec-prefix=/usr \
-bindir=/usr/sbin \
-libexecdir=/usr/lib/squid


Catatan:
Nilai CHOST dan CFLAGS berbeda tergantung dari jenis prosesor mesin anda. Ganti opsi ini sesuai dengan prosesor yang anda gunakan. Untuk mengetahui nilai CHOST dan CFLAGS ketikkan perintah cat /proc/cpuinfo dan cocokkan dengan refensi nilai CHOST CFLAGS di halaman Gentoo Safe Cflags.

-enable-async-io: opsi ini untuk mengaktifkan asynchronous I/O - sangat penting untuk menghentikan squik melakukan blocking pada baca/tulis ke harddisk.

-enable-useragent-log berguna agar squid mencatat useragent di entri log - berguna jika anda menggunakan lynx untuk melakukan debug kecepatan squid.

-enable-snmp aktifkan ini jika anda ingin menampilkan statistik squid dalam bentuk grafik.

-enable-cache-digests harus diaktifkan jika anda menggunakan cache peer.

-enable-storeio="aufs" adalah alernatif penyimanan metode I/O. AUFS adalah Asynchronous, memiliki performa yang signifikan ketimbang UFS atau diskd.

-enable-removal-policies="heap,lru" adalah pilihan opsi untuk removal policies, dan saya memilih menggunakan "heap LFUDA", atau anda juga bisa menggunakan "LRU".

-with-maxfd=16384 digunakan agar squid tidak terblokir apabila dalam keadaan load tinggi.

-enable-poll untuk meningkatkan performa squid.

-disable-ident-lookups menghentikan squid dari melihat ident di setiap koneksi, bisa juga untuk mencegah serangan DOS yang dapat mematikan squid server, yang biasanya dengan cara membuka ribuan koneksi.

-enable-truncate memerintahkan squid untuk selalu menggunakan truncate() ketimbang unlink() ketika menghapus file cache.

enable-delay-pools jika anda ingin mengatur bandwidth koneksi, gunakan opsi ini.

Setelah anda menjalankan perintah ./configure diatas dengan sukses, saatnya kita menuju langkah beriktunya (jika ada error muncul, anda harus mencari solusinya sebelum masuk ke perintah selanjutnya).

Selanjutnya ketikkan perintah

make

kemudian dilanjutkan dengan

make install

seteleah selesai ketikkan perintah

strip /usr/sbin/squid /usr/lib/squid/*

perintah ini untuk menghapus simbol pada binari squid, agar ukurannya menjadi lebih kecil. Perintah ini bersifat opsional.

Squid.conf

squid.conf adalah file yang digunakan untuk melakukan konfigurasi squid. Disini saya tidak akan menampilkan semua konfigurasi squid.conf, tetapi hanya yang bisa untuk mengoptimalkan kinerja squid. Misal opsi http_port tidak saya cantumkan, jika anda ingin mengetahui list lengkap dan deskripsi dari opsi-opsi konfigurasi squid yang ada, silahkan kunjungi manualnya.


hosts_file /etc/hosts
dns_nameservers 208.67.222.222 208.67.220.220
cache_replacement_policy heap LFUDA
cache_swap_low 90
cache_swap_high 95
maximum_object_size_in_memory 50 KB
cache_dir aufs /var/spool/squid 10000 16 256
cache_mem 64 MB
logfile_rotate 10
memory_pools off
maximum_object_size 50 MB
quick_abort_min 0 KB
quick_abort_max 0 KB
log_icp_queries off
client_db off
buffered_logs on
half_closed_clients off


Apa maksud dari opsi-opsi diatas?

hosts_file /etc/hosts opsi ini untuk memerintahkan squid untuk melihat entri yang ada di /etc/hosts, hal ini berguna jika anda ingin memblokir iklan atau situs jahat dengan memanfaatkan file /etc/hosts (Insya Allah mendatang saya akan membuat tutorial ini.

dns_nameservers 208.67.222.222 208.67.220.220 Ini Penting! Squid akan mem-pause (menghentikan sementara) koneksi ketika melakukan DNS lookup. Dengan memasukkan DNS, maka akan mencegah hal ini. Disini saya menggunakan DNS dari OpenDNS.

cache_replacement_policy heap LFUDA ini adalah pilihan replacement policy, dimana saya menggunakan heal LFUDA. Anda bisa menggunakan pilihan lain, info lengkap perihal cache_replacement_policy, silahkan baca disini.

cache_swap_low 90 adalah prosentase dimana squid akan melakukan pembersihan cache, jadi jika anda memiliki 10 GB , maka squid akan melakukan pembersihan cache lama pada penggunaan 9 GB.

cache_swap_high 95 secara agresif squid akan menghapus file cache lama dengan menggunakan opsi replacement policy yang disebutkan diatas.

maximum_object_size_in_memory 50 KB Ini untuk menentukan besaran file yang akan disimpan di memori. Pada konfigurasi ini saya mengaturnya maksimum hanya 50 KB, ini agar tidak mengganggu memori. Penyimpanan file yang besar di memori akan memberikan beban tinggi sehingga mmeori tidak bisa dikontrol dengan baik.

cache_dir aufs /var/spool/squid 10000 16 256 Dianjurkan untuk tidak mengubah opsi AUFS, karena opis ini memiliki performa yang lebih bagus dari opsi lain. Angka 10000 adalah jumlah besarnya file cache yang digunakan squid dalam MB.

cache_mem 64 MB Jangan mengatur cache_mem terlalu besar. Cache_mem menunjukkan jumlah maksimal RAM yang digunakan oleh squid untuk menyimpan obyek di memori. Ingat, squid membutuhkan RAM sekitar 100 MB per 1 GB file cache. Jadi, jika anda memiliki 10 GB file cache, maka squid membutuhkan RAM minimal 1 GB.

memory_pools off Menghentikan squid menempel di memori ketika tidak ada aktifitas.

maximum_object_size 50 MB ini adalah jumlah maksimum obyek yang akan disimpan oleh squid. Dianjurkan untuk tidak mengaturnya terlalu besar.

quick_abort_min 0 KB opsi ini sangat berguna, tetapi dalam kasus tertentu akan membuat squid tidak optimal. Quick_abort_time akan mengevaluasi berapa banyak sisa data yang akan ditransfer jika klien membatalkannya. Jika nilainya berada dalam range quick_abort, maka quid akan melanjutkan download sampai selesai dan kemudian menyimpannya di cache. Memang terdengar bagus, namun masalah akan muncul jika klien melakukan beberapa koneksi, maka squid akan menyelesaikan proses download untuk semua koneksi, dan akibatnya squid menjadi lambat. Dengan mengaturnya ke angka 0, maka squid akan menonaktifkan opsi ini.

quick_abort_max 0 KB fungsi sama dengan quick_abort_min

log_icp_queries off jika anda menggunakan cache_peer, maka opsi ini akan menghentikan squid untuk selalu melakukan query ke masing-masing cache_peer.

client_db off jika diaktifkan maka squid akan menyimpan statistik semua klien, hal ini bisa membebani mmeori, maka sebaiknya dinonaktifkan.

buffered_logs on melakukan buffering pada penulisan file log, dapat meingkatkan performa squid.

half_closed_clients off mengirimkan connection-close ke klien sehingga membuka setengah koneksi untuk squid.

Setelah konfigurasi squid.conf dilakukan, kini saatnya menjalankan squid. Ketikkan perintah agar squid membuat swap

/usr/sbin/squid -z

kemudian aktifkan squid

/usr/sbin/squid start

Cek apakah squid sudah berjalan apa belum dengan perintah

sudo netstat -pln | grep squid

bila muncul tampilan seperti dibawah ini, berarti squid sudah berjalan

tcp 0 0 0.0.0.0:3128 0.0.0.0:* LISTEN 4281/(squid)
udp 0 0 0.0.0.0:3130 0.0.0.0:* 4281/(squid)
udp 0 0 0.0.0.0:50113 0.0.0.0:* 4281/(squid)
udp 0 0 0.0.0.0:3401 0.0.0.0:* 4281/(squid)


Note: Jika anda ingin melakukan pengaturan bandwidth dengan fitur delay_pools, silahkan baca petunjuknya di blog Ghozali.

Pimp Your Squid!

Ok, squid sudah kita optimalkan, bagaimana dengan TCP? Pertama, kita akan melakukan 'modprobe ip_conntrack' dengan menambahkan modul ini di /etc/modules (debian) atau /etc/modprobe.conf (RHEL/CentOS).

Hal diatas akan menghentikan squid memunculkan pesan

parseHttpRequest: NF getsockopt(SO_ORIGINAL_DST) failed: (92) Protocol not available

Kemudian kita akan melakukan modifikasi pada sysctl. Tambahkan baris berikut pada akhir file /etc/sysctl.conf

fs.file-max = 65535
net.core.rmem_default = 262144
net.core.rmem_max = 262144
net.core.wmem_default = 262144
net.core.wmem_max = 262144
net.ipv4.tcp_rmem = 4096 87380 8388608
net.ipv4.tcp_wmem = 4096 65536 8388608
net.ipv4.tcp_mem = 4096 4096 4096
net.ipv4.tcp_low_latency = 1
net.core.netdev_max_backlog = 4000
net.ipv4.ip_local_port_range = 1024 65000
net.ipv4.tcp_max_syn_backlog = 16384


Kemudian tambahkan entri berikut pada file /etc/security/limits.conf

* - nofile 65535

Lakukan reboot, kemudian jalankan squid. Beres dah! :)

Selasa, April 01, 2008

Nge-Net Sambil Ditemani Gadis Cantik, Mau???

Jika anda berkunjung ke Genting Highlands - Malaysia, anda akan menemukan sebuah warnet yang hi-tech, dengan desain interior mewah. Setiap komputer klien memiliki monitor LCD sebesar 22 inch, plus kursi sofa yang lebar dan nyaman.

Mungkin fasilitas diatas sudah bisa anda temui juga di warnet yang ada di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dll. Tapi bagaimana dengan fasilitas tambahan berupa gadis cantik yang sexy & pintar menjawab pertanyaan anda seputar Internet dan game, yang akan selalu menemani disamping anda? Hmmm...cukup menggiurkan bukan?

Para gadis cantik ini berjumlah tidak kurang dari 100 orang, dan anda pun diberi kebebasan untuk memilih cewek yang ingin anda ajak untuk menemani 'selancar' di dunia maya.

Pepetah Jawa mengatakan "Seeing is Believing", kalo nggak lihat nggak bakal percaya, oleh karena itu silahkan nikmati foto-foto gadis cantik berikut ini :)






Sumber: Hot-Screensaver.com

Polisi Gerebek Warnet Porno

GRESIK - Pornografi benar-benar sudah amat dekat dengan anakanak. M. Arif, 13, murid sebuah SMP swasta di Gresik, kedapatan memelototi adegan film porno di komputer Warnet Sega di dekat Masjid Agung, Jl Dr Wahidin Sudirohusodo, kemarin (31/3). Selain warnet itu digerebek, pemiliknya ditahan.

Informasi tentang penyediaan film porno di warnet tersebut sudah lama diendus oleh polisi. Polisi mendengar, banyak anak sekolah maupun remaja yang bisa menikmati film porno dengan mudah. Untuk menikmati film panas, pengunjung warnet tidak perlu membuka situs-situs internet. Mereka cukup membayar Rp 3 ribu per jam dan mengakses file yang sudah tersimpan dalam hard disk komputer. Setiap hard disk komputer di Warnet Sega menyimpan 6-10 file film porno.

Saat polisi menggerebek warnet tersebut kemarin, Arif sedang asyik menikmati tontonan vulgar itu sendiri. Dia masih mengenakan seragam sekolah. Film berdurasi 5-10 menit tersebut menyajikan hubungan intim orang bule. Dia pun gelagapan ketika polisi tiba-tiba muncul. "Saya baru 20 menit di sini, Pak," kata Arif yang tinggal di Desa Sumber, Kecamatan Kebomas, itu.

Pengelola Warnet Sega, Achmad Rofik, 31, tidak sempat menyembunyikan file-file yang seharusnya hanya ditonton oleh orang dewasa tersebut. Pria asal Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, itu menyatakan sudah menghapus sebagian file tersebut. "Mungkin, itu sudah apes saya," ujar dia.

Dalam penggerebekan kemarin, polisi mengamankan satu set komputer yang terdiri atas CPU, monitor, mouse, dan keyboard sebagai barang bukti. Juga, gambar-gambar porno yang dicetak dari hard disk komputer tersangka.

Kapolsek Kebomas AKP Agus Setya menyatakan, penggerebekan itu sudah direncanakan seminggau lalu. Penggerebekan tersebut berdasar pada informasi masyarakat bahwa warnet itu menyediakan film porno yang bisa ditonton oleh siapa saja, termasuk anak-anak sekolah. Ada enam unit komputer yang diisi dengan film-film porno. "Setelah kami gerebek, ada film porno di warnet itu," ucapnya.

Kepada polisi, Rofik mengaku baru menyediakan fasilitas film porno tersebut sejak dua bulan lalu. Fasilitas itu belum mendongkrak pendapatan warnet yang hanya Rp 80 ribu per hari.

Agus menyatakan, Rofik dijerat dengan pasal 282 ayat 1 dan 3 KUHP tentang larangan menyiapkan, menyediakan, dan mempertontonkan gambar porno. "Ancama hukumannya 1,4 tahun," jelas Agus.

Sumber: Jawa Pos, 1 April 2008